"Bajunya bagus nek,,
bikin sendiri ya? Buat siapa?", tanya saya heran melihat seorang nenek membuat
gaun kuning dengan manik-manik untuk balita, bagus.
"Iya, nak.. Untuk
suster yang jaga disini. Dia punya anak yang masih kecil.", balas nenek tersebut.
Hari kedua Bakti
Sosial Kopdar Sehati Season #4 adalah Panti Wreda Budi Mulia, Cipayung.
Beberapa hari sebelumnya saya sudah melakukan konfirmasi untuk bahwa kami ingin
mengadakan baksos di tempat tersebut. Alat-alat kebersihan seperti sapu, pel,
karbol, sabun mandi, sikat+pasta gigi juga sudah dibeli sebelumnya. Ustadz yang
rencananya akan mengisi tausiyah juga sudah dihubungi. Makanan 250 box untuk
berbuka juga sudah dipesan.
Berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya, tahun ini baksos yang kami adakan menyasar kedua
tempat. Tema kesehatan yang kami pilih saat perencanaan awal mengarah kepada
anak kecil dan orang yang sepuh. Untuk sasaran anak kecil kami memilih
mengunjungi adik-adik thalassemia sedangkan untuk orang yang sepuh kita sepakat
untuk mengunjungi panti wreda, yang mana Panti Budi Mulia di Cipayung tersebut.
Alasannya sederhana saja karena memang kami hanya ingin mengunjungi kakek-nenek
tersebut. Berdasarkan survey sebelumnya, mereka sangat senang jika ada yang
mengunjungi, hanya dikunjungi saja. Ditambah lagi, kakek-nenek yang tinggal di
panti milik pemprov Jakarta ini adalah kakek-nenek yang terlantar, bukan yang
sengaja dititipkan oleh keluarganya. Wajar saja apabila mereka sangat senang
walau hanya dikunjungi.
Acara yang kami
rancang memang terbilang sederhana. Kami hanya memanggil ustadz untuk
memberikan tausiyah menjelang berbuka puasa. Selanjutnya kami membagikan nasi
box ke tiap-tiap kakek-nenek yang ada untuk berbuka. Dan, selain itu, ada
bingkisan berupa alat-alat kebersihan yang diserahkan kepada pantinya sendiri.
Kesederhanaan acara
yang kami buat, selain karena waktu juga karena minimnya SDM dan dana. Beberapa
hari menjelang pelaksanaan, dana yang masuk tidak mencapai target kami.
Alhasil, kami harus mengejar untuk menutupi anggaran buka puasa-anggaran
terbesar. Kami dipesan oleh pengurus panti bahwasanya apabila kakek-nenek
diberi sesuatu (dalam hal ini makanan buka puasa) seluruh kakek-nenek harus
diberi, tidak boleh hanya sebagian yang diberi. Kalau hanya diberi yang
sebagian, sebagian lainnya akan iri. Belanja bingkisan pun akhirnya kurang dari
target. Sementara itu, pada hari pelaksanaan beberapa teman kami tidak dapat
menghadiri acaranya. Padahal kami harus berkeliling ke tiap wisma untuk
membagi-bagikan santapan buka puasa masing-masing kakek-nenek. Jumlah
kakek-nenek yang banyak dan beberapa lokasi wisma harus dijadikan perhatian.
Akan tetapi, pada
akhirnya Allah memang Maha Besar. Niat baik kami dijawab. Terdapat donasi yang berlebih menjelang pelaksanaan.
Akhirnya kami berikan langsung saja secara tunai kepada pengurus panti. Tidak
hanya itu, kami pun berhasil mengajak beberapa teman kami untuk sumbang tenaga
membagikan buka puasa ke tiap-tiap wisma.
Usia senja tidak
mengurangi semangat kakek-nenek yang kami kunjungi. Berdasarkan info dari
pengurus panti, sebagian besar kakek-nenek di sana tetap berpuasa. Salut! Saat
berbuka tiba pun mereka lebih memilih untuk solat magrib terlebih dahulu
bukannya menyantap buka puasa yang kami bagikan. Kepedulian mereka juga patut
diacungi jempol. Salah seorang nenek membantu saya membagikan nasi box dengan
sigap saat mendekati waktu berbuka sedangkan saya hanya sendirian. Ada juga
nenek yang menuntun nenek lainnya dengan telaten saat menuju mushola untuk
solat magrib.
Kegiatan sehari-harinya pun sepertinya sangat produktif. Seperti yang tersirat dalam potongan percakapan di awal, para nenek terbiasa menyibukkan diri dengan membuat kerajinan. Hasil kerajinannya pun terpampang di bagian depan. Selain itu, ada juga angklung yang ada di aula yang sepertinya juga dipakai kakek-nenek untuk menghibur diri.
Kelebihan donasi
ternyata masih terbilang cukup banyak. Kami pun memutuskan untuk turut
menyumbang panti balita yang berada satu kompleks dengan panti wreda tersebut.
Selain uang tunai, sisa bingkisan alat gambar untuk adik-adik thalassemia hari
sebelumnya juga kami berikan ke panti balita tersebut. (Update: bahkan usai
acara-acara tersebut, masih terdapat dana yang lebih saat ini, alhamdulillah)
Akhirnya saya
ucapkan kepada teman-teman saya di Kopdar Sehati yang walaupun sibuk dengan
urusan masing-masing masih menyempatkan berkontribusi untuk acara ini. Kepada
pengurus Panti Wreda Budi Mulia, Ustadz Muhammad Hamdi dan volunteer dadakan
agung, oka, rifki saya ucapkan terima kasih pula. Semoga kebaikan kalian
dibalas oleh Allah SWT.
Demikianlah acara
Baksos Kopdar Sehati Season #4 di Bulan
Suci Ramadhan ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung sehingga
acara ini berjalan lancar. Special thanks to donatur sebagai penyuplai dana.
Semoga acara ini bermanfaat bagi siapapun.
No comments:
Post a Comment