"Tidak bertindak karena menunggu hilangnya rasa malas, adalah bentuk kemalasan yang lebih parah lagi. " -Mario Teguh 9Apr12
Quote yang lumayan "nonjok" bagi saya hari ini. Well, siapa yang ngga pernah mengalami hal seperti itu? Sepertinya akan ada banyak yang berkata kalau pernah mengalaminya-termasuk saya tentunya (sering malah -__-).
However, saya percaya bahwa di luar sana ada orang-orang yang sanggup keluar dari kemalasan itu. Dan saya benar-benar kagum dengan hal itu. Mereka tercipta-bukan tercipta melainkan menciptakan diri mereka- untuk keluar dari jeratan rasa malas.
Bayangkan saja, ketika kata malas tidak tertanam di pikiran orang-orang itu, ingin mengerjakan sesuatu selalu semangat, ingin meninggalkan masalah rasanya eman, ya sudah keep going saja bawaanya. Ya jadilah mereka manusia-manusia hebat sedangan kita kebanyakan masih jadi manusia biasa saja (bahkan mungkin kurang dari biasa saja :p)
Nah si malas ini memang sudah terkenal sebagai tembok besar yang musti digempur kalau ingin memulai sesuatu. Seharian ini saja, sudah berapa kali flash back kata tanya 'kenapa' muncul gara-gara penyakit malas ini. Waktu kuliah dulu sering bertanya-tanya-(paling berasa), 'kenapa susah banget ya mau mulai ngerjain skripsi?','kenapa dulu ga mau belajar biar IPK gedean dikit?', 'kenapa ni kerjaan ga dikerjain dari kemaren?', 'kenapa ini?', 'kenapa itu?', bahkan melihat nasib blog ini pun jadi berpikir 'kenapa ga diisi dari dulu?'.
See? Susahnya buat memulai kan? Lucunya adalah banyak yang sadar kalo sedang dalam fase malas. Nah tapi kenapa masih berleha-leha di dalamnya? Yang punya jawabannya orang yang 'hebat' tadi. Secara teori (pendapat saya ya) ada sikap yang membantu keluar dari si malas, yaitu MOTIVASI.
Percayalah, tinggal diatur saja kadar motivasi diri agar tidak terlena dalam kemalasan. Yang paling mengenali seseorang, ya dirinya sendiri masing-masing. Kalau berasa kurang sekali motivasi diri, coba disugesti diri 'kalau begini kayaknya seru', 'kalau begitu memberikan manfaat lho', 'kenapa juga musti ga menghargai waktu dengan menyia-nyiakannya?', dan banyak lagi hal yang bisa memperbesar motivasi.
Kalau tidak bisa hanya dari dalam diri sendiri, bisa dicoba untuk mendapatkannya dari lingkungan luar seperti pergaulan misalnya. Coba dipilih-pilih sendiri saja metode yang paling cocok dengan diri kita- tapi jangan terlalu lama memilih, takutnya malah malas lagi :D. Jadi, "Kalau bisa sekarang kenapa musti nanti?"
No comments:
Post a Comment