Matahari terbit, matahari terbenam, salah dua hal yang sering diburu saat traveling, termasuk juga saya. Biasanya sih saat saya naik gunung atau berwisata ke pantai atau pulau, saya kejar betul dua momen tersebut kalau memungkinkan. Memang tidak dipungkiri momen tersebut adalah momen cantik apalagi kalau dapat waktu, tempat, dan cuaca yang tepat.
Demikian pula saat traveling di Karimunjawa kemarin itu. Sayangnya, dalam itinerary agency kami tidak ada agenda untuk menikmati matahari terbit maupun terbenam. Jadi, saya cari cara sendiri untuk mendapatkan momen itu. Dengan bertanya penduduk lokal tentunya. Berikut ini tempat-tempat tujuan saya menikmati indahnya momen bersama matahari.
1. Bukit Joko Tuwo
Bukit Joko Tuwo ini saya datangi pada saat hari pertama saya di Karimunjawa. Tempat ini adalah tempat untuk menikmati matahari terbenam. Sesuai dengan namanya, tempat ini berupa bukit yang akan terlihat jelas dari dermaga atau lapangan. Saya mengetahui tempat ini dari awak kapal yang saya tanyai saat snorkeling. Nah, setelah snorkeling itulah saya bergegas menuju bukit ini.
Untuk mencapai Bukit Joko Tuwo ini dibutuhkan sedikit tenaga ekstra untuk trekking. Ya namanya juga bukit. Tapi tidak begitu jauh dari dermaga lapangan yang saya sebutkan tadi. Untuk mudahnya, bisa ditanyakan ke warga dan mereka akan menjawab dengan baik seperti yang saya lakukan. Arah jalannya tidak terlalu sulit dan jalur di bukitnya juga sudah dibuka lebar sehingga mudah dilalui. Ah iya, kalau mau tidak repot dan tidak capek bisa menyewa motor bahkan mobil untuk mencapainya. Ya, jalurnya bisa dilalui mobil walaupun masih tanah. Untuk ke Bukit Joko Tuwo ini pengunjung harus membayar 5000 rupiah/orang. Satu hal lagi, kalau mau tidak terburu-buru seperti halnya kami, snorkelingnya dipercepat saja. Saya bahkan tidak tega mengajak teman saya untuk trekking karena saya ingin buru-buru (sorry guys, hehe). Beruntungnya, cuaca sangat bagus. Matahari terbenam saat itu betul-betul indah.
Menjelang matahari terbenam |
Selama ini, saya kira saya tidak akan dapat melihatnya secara langsung |
Satu hal yang tidak saya harapkan adalah adanya kerangka ikan raksasa yang disebut Ikan Joko Tuwo. Ternyata dari sini nama bukit ini, dugaan saya. Setelah googling (setelah pulang dari sana tentunya) kerangka tersebut adalah kerangka dari ikan paus yang terdampar di Pulau Karimunjawa.
Kerangka Ikan Joko Tuwo |
2. Pantai Nyamplung Ragas
Nama Pantai Nyamplung Ragas ini awalnya saya tahu dari twitter beberapa waktu lalu bersamaan dengan nama Pantai Nirwana dan Legon Lele. Saat di Karimunjawa langsung saya confirm ke warga lokal. Sialnya katanya jaraknya cukup jauh, apalagi kalau berjalan kaki. Ya, jalan kaki, apalagi pilihan saya? haha..
Pagi hari kedua saya berusaha mengejar momen matahari terbit. Usai solat subuh langsung bergegas menyusuri jalan yang diarahkan oleh warga hari sebelumnya. Hanya empat orang dari kami, para cowok, karena tidak tahu sejauh apa dan tidak mau menjanjikan kepada yang lain,hehe.. Mengejar matahari terbit ini sempat dibuat nyasar awalnya. Jarang sekali penduduk setempat terlihat di jalanan sepagi itu untuk ditanyai. Kami sempat memasuki resort tempat Pantai Nirwana berada. Kami kurang beruntung karena tidak diperbolehkan masuk oleh penjaga resort hari itu. Waktu semakin bergerak, praktis kami melewatkan matahari terbit.
Namun, perjalanan masih kami lanjutkan, tujuan kami berubah menjadi survei agar dapat didatangi keesokan harinya. Dengan bantuan pengarahan dari warga akhirnya kami sampai di Pantai Nyamplung Ragas. Jaraknya masih cukup jauh dari Pantai Nirwana, belum lagi jalannya naik-turun. Pantainya sendiri sepi sekali dan cukup tersembunyi. Airnya jernih dan tenang membuat saya ingin nyemplung saja,hehe..
Matahari telah naik cukup tinggi saat kami sampai di Pantai Nyamplung Ragas. (Photo by Edy) |
Karang yang ada pantai |
Jernihnya air pantai |
Kami menikmati pantai itu tidak terlalu lama karena harus mengejar jadwal snorkeling. Khawatir kalau-kalau nanti ketinggalan. Waktu kembali kami tidak terlalu lama ternyata, tentu karena dalam perjalanan pulan kami sesekali berlari.
3. Dermaga Karimunjawa
Saya kurang begitu yakin dengan namanya karena bisa jadi tertukar dengan Pelabuhan Karimunjawa. Oke, jadi kalau tempat berlabuhnya ferry dan kapal ekspres itu saya sebut pelabuhan, sedangkan dermaga ini terletak di sisi lain pulau yang berdekatan dengan lapangan dan kantor kecamatan. Dermaga ini memang menghadap barat sehingga menjadi tempat yang pas untuk menikmati matahari terbenam. Lokasinya juga mudah sekali dijangkau. Satu tips dari saya mungkin hari datang lebih awal karena memang akan ramai sekali di titik paling barat. Saya sendiri menjauhi kerumunan dan memilih untuk menumpang kapal yang bersandar di dermaga itu untuk menikmati matahari terbenam hari itu.
Orang-orang sudah bersiap untuk menikmati matahari terbenam. |
Menjelang matahari terbenam dengan cuaca sedikit berawan. |
4. Pantai Nirwana
Di hari terakhir, kami berhasil memasuki Pantai Nirwana. Tapi pagi itu kami tidak berjalan kaki melainkan menyewa pick up. Ya.. hari terakhir itu agenda bebas bagi kami jadi rombongan saya memutuskan untuk menyewa pick up untuk menjelajahi daratan Karimunjawa. Untuk memasuki pantai ini harus membayar tiket masuk 12.500 rupiah. Tapi, saya coba nego penjaganya dan akhirnya kami dikenai tarif 10.000 rupiah saja per orang.
Karena tempat tersebut resort, jadi memang terjaga degan baik. Pantainya sendiri juga bagus sekali dengan pasir putih yang bersih dan berair tenang. Tentu saja pantai itu tepat menghadap timur yang cocok untuk menikmati matahari terbit. Di masing-masih ujung pantai terdapat karang-karang. Pohon-pohon kelapa menjulang tinggi di sisi pantai. Mungkin kami sedikit kurang beruntung karena awan menutupi cakrawala pagi itu. Tapi, keindahan matahari terbit pagi itu, satu-satunya momen matahari terbit di Karimunjawa, tetap cantik sekali.
Menunggu matahari terbit |
Bangunan resort yang berada di bibir pantai |
Detik-detik matahari terbit. Sayangnya cuaca sedikit berawan. |
Semacam pendopo di antara pohon-pohon kelapa yang tumbuh menjulang tinggi. |
Demikian tadi tempat-tempat yang saya kunjungi untuk menikmati matahari saat berada di Karimunjawa. Saya merasa beruntung karena cuacanya tidak buruk. Jadi bisa menikmati momen-momen yang indah tersebut.
Related Posts:
No comments:
Post a Comment