Pages

Monday, June 10, 2013

Trip To Jogja - Vihara Mendut dan Beringin Kembar

Vihara Buddha Mendut

Destinasi terakhir dalam trip saya ke Jogja yang lalu adalah Biara Budha Mendut dan Beringin Kembar. Biara Budha Mendut ini terletak di sebelah candi Mendut Magelang sedangkan Beringin Kembar yang terletak di Alun-alun Kidul Yogyakarta.

Di rencana perjalanan, kami merencanakan untuk mengunjungi beberapa candi atau ke Kaliurang sambil menuju Jogja. Akan tetapi, keberangkatan kami ngaret dari waktu yang direncanakan. Sekitar pukul 9 kami baru berangkat menuju Jogja. Tapi, jika diperhitungkan, waktunya terlalu mepet kalau mampir ke beberapa tempat. Akhirnya disepakati untuk mampir ke Candi Mendut saja. 

Patung di pinggir kolam pintu masuk
Untuk mencapai Candi Mendut tidaklah lama. Mungkin hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. Langsung saja kami turun dari Mobil dan mengarah pintu masuk. Dalam perjalanan pintu masuk, tiba-tiba kami mempertanyakan apakah boleh menaiki candi mengingat candinya kecil seperti itu. Kami terhenti di depan Biara Budha Mendut sambil mendiskusikan hal ini. Kemudian, ajaibnya, kami malah memasuki biara ini dan tidak jadi masuk ke Candi Mendut. 

Tentu bukan hal yang remeh yang menarik kami memasuki biara ini. Arsitektur biara ini sangat bagus. Bukan hanya satu bangunan saja, tapi semacam kompleks. Berbagai macam patung Budha atau semacamnya ada disini. Awalnya kami ragu apakah boleh memasuki biara ini. Tapi kami melihat beberapa turis asing berada di dalam jadi kami ikut masuk. Satu hal lagi, untuk memasuki, tidak ada penjaga apalagi tiket masuk (makanya awalnya kami ragu)

Tepat setelah melewati gerbang akan ada kolam dengan teratai yang cantik. Di sebelah kirinya ada bangunan tertutup dan di depan bangunan tersebut terdapa patung Budha tidur. Tentu tidak semegah yang ada di Thailand. Tapi cukup besar dan yang pasti ini di Indonesia. Padahal saya sendiri serasa tidak berada di Indonesia. Setelah melewati kolam tersebut, terdapat dua bangunan di kanan dan kiri. Sepertinya ini bangunan utama untuk beribadah. Di depan bangunan yang sebelah kiri terdapat semacam menara kecil yang memiliki patung Budha di dalamnya. Kedua bangunan yang saya sebutkan tadi di dalamnya sangat lapang yang bagian depannya patung Budha juga.

Patung Buddha

Patung Buddha 
Foto kami berlima di depan patung Buddha

Lanjut setelah dua bangunan tersebut, sisanya adalah monumen-monumen dengan ornamen patung Budha. Beberapa ditempatkan di dalam gazebo kecil. Ada juga lonceng besar yang diletakkan di dalam gazebo. Lonceng inilah yang menjadi ujung perjalanan di kompleks biara ini. 

Kemudian kami bergegas menuju Jogja. Tujuan untuk berkunjung ke Candi Mendut gagal. Pertanyaan yang kami lontarkan di awal terjawab saat kami meninggalkan Mendut. Di kejauhan turis terlihat berada di atas Candi Mendut. Baiklah,,tidak boleh ada penyesalan.

Dalam waktu kurang lebih dua jam, kami sampai di Jogja. Tempat berkumpul kami adalah di sekitar Malioboro karena sudah ada teman kami yang ada di sana dan ada beberapa teman yang bersama saya juga ingin mampir membeli oleh-oleh di Malioboro. Tapi lagi-lagi, disini kami berputar haluan. Tidak langsung menuju Malioboro malah menuju Alun-alun Kidul menuju Beringin Kembar.

Hal ini tidak lain karena kami penasaran dengan Beringin Kembar ini. Bagi yang belum tau, Beringin Kembar ini adalah dua pohon beringin besar, masing-masing berpagar putih, yang terletak di tengah alun-alun (lapangan besar). Jadi kalau melihatnya semacam gerbang besar. Ada beberapa mitos mengenai beringin ini, bagi yang dapat melewati di antara dua beringin ini, termasuk orang yang berhati tulus. Ada pula yang menyebutkan kalau akan melancarkan rezeki. Bahkan sopir kami bilang kalau keinginannya dapat terkabul. Semakin penasaran lah kami.

Beringin  Kembar- Foto dari Blog detik

Teman yang mencoba melewati Beringin Kembar
Walaupun dikejar waktu, kami mencobanya. Sebenarnya hanya tiga orang dari kami yang mencobanya. Di siang hari yang panas itu, banyak juga pengunjung yang lain yang mencobanya. Dan benar saja banyak yang gagal. Ketiga teman saya yang mencobanya juga gagal. Satu orang mencoba dua kali, dua orang
lagi mencoba sekali. Usaha terbaik teman saya adalah berhasil melewati tapi sebelum di garis pagar terluar, dia sudah mau menabrak pagar pembatasnya. Seru sekali melihat orang-orang yang tidak bisa berjalan lurus ini. Bagi yang ingin mencoba dan tidak membawa penutup mata, disewakan penutup mata seharga Rp 3 ribu. Sayang sekali saya tidak sempat mencobanya. Tapi saya juga tidak mau malu juga kalau tidak bisa melewati :D

Akhirnya perjalanan kami selesai sampai disini. Selanjutnya beberapa teman saya berbelanja di Malioboro dalam waktu satu jam. Pukul satu kami dintar ke Stasiun Jebres, Solo dengan tergesa-gesa. 15 menit sebelum kereta datang, kami tiba di stasiun dan langsung bertolak kembali ke Jakarta.

Related Posts:


No comments:

Post a Comment